Postingan

Journey to Jannah

Bismillahirrahmanirrahim.. Semua berawal dari kelahiran kita di muka bumi ini, memulai hidup penuh ambisi, dimana kita harus berpetualang. Mencari dan menemukan, kebaikan dan keburukan, kekayaan dan kemiskinan, kebahagiaan dan kesedihan kemudian menuju tujuan akhir kehidupan, apalagi kalau bukan Surga. Satu tempat dimana semua orang ingin kesana. Apa yang sebenarnya kita butuhkan dalam hidup ini? Buatku adalah Cinta dan Kasih Sayang dari Sang Pencipta, tapi ternyata ku menyadari hal itu pada saat usiaku 21 tahun. Apa yang seharusnya kita lakukan dalam hidup ini? Yang harus kita lakukan adalah berbuat kebaikan dan menebar kemanfaatan diri kita untuk sesama. Kemudian untuk apa kita dihidupkan dan apa tujuannya? Setelah Allah anugerahi aku hidayah itu, aku baru menyadari bahwa tujuan kita disini hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Kemudian bagaimana aku bisa melupakan Allah ketika aku mengenal "Cinta Dunia". Disinilah kisahku dimulai...

Aku merindukan diriku - Menulis

Assalamualaikum .. Hai Sahabat menulisku yang entah masih mengingatku atau tidak hehe Setelah vacum beberapa tahun dalam dunia menulis, pada akhirnya aku kelelahan melampaui jarak yang semakin jauh. Mencoba untuk tidak lagi masuk pada dunia menulis, karena aku rasa percuma "aku sudah kehilangan cerita", cerita yang pernah ku buat dan kemudian ku luapkan dalam tulisan, lalu dengan sengaja aku tidak ingin meneruskannya. Aku buang begitu saja cerita itu dan pada akhirnya aku tidak ingin lagi menuliskan tentang apapun! Apalagi perasaan, cukup rasanya.. Selama kurang lebih tiga tahun, aku merasa ada yang hilang pada diri ini. Entah apa. Aku hanya merasa seperti sedang bersafari, entah kemana.. Tapi yang ku tahu saat ini aku sudah memiliki cerita baru.. bersama jodoh terbaik pilihan Allah :) Lalu setelah ini aku harus memulai cerita dari bagian mana? . . . Baik, aku pasti segera menjawabnya. Tunggu ceritaku yaa :) Salam Rindu, Maidina Afaf

Apa Benar Istri Yang Mau Dipoligami Dijamin Masuk Surga ?

Pertanyaan بسم اللّه الرحمن الر حيم السلام عليكم ورحمةالله وبركاته Ustadz, Adakah dalilnya, wanita yang mau di poligami di jamin masuk surga? Soalnya saya pernah mendengar apabila seorang wanita mengijinkan suaminya menikah lagi jaminannya surga. Apabila hal tersebut benar, minta tolong di cantumkan dalilnya. Syukron. Jawaban وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته بِسْـمِ اللّهِ Alhamdulillāh washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in. Allohu A’lam, ana belum mengetahui ada dalil shahih yang menyatakan secara khusus tentang pahala yang anda maksud, yaitu ridhonya istri yang dimadu. Namun hadits yang menjelaskan ketika seorang wanita bersabar dalam ketaatan kepada suaminya, maka hal itu menjadi salah satu sebab yang akan mengantarkannya masuk surga, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban: إذا صلت المرأة خمسها وصامت شهرها وحصنت فرجها وأطاعت زوجها قيل لها : ادخلي الجنة من أي أبواب الجنة شئت “Jika seorang wanita menunaika

Penuntut Ilmu Tidak Boleh Futur - Stay HAMASAH!

Oleh : Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan penuh semangat. Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan. Orang yang terkena penyakit futur ini berada pada tiga golongan, yaitu : 1). Golongan yang berhenti sama sekali dari aktivitasnya dengan sebab futur, dan golongan ini banyak sekali. 2). Golongan yang terus dalam kemalasan dan patah semangat, namun tidak sampai berhenti sama sekali dari aktivitasnya, dan golongan ini lebih banyak lagi. 3). Golongan yang kembali pada keadaan semula, dan golongan ini sangat sedikit. Futur memiliki banyak dan bermacam-macam sebab. Apabila seorang muslim selamat dari sebagiannya, maka sedik

Apakah Kamu Merasa Jenuh, Teman?

Teman, sampai kapan kita akan terus menapaki jalan-jalan disini?  Lihatlah senja sudah mulai menutupkan cadar gelap di sisi lembah sebelah sana.. Marilah sejenak kita berhenti , perjalanan ini membuat kakiku terasa lelah dan tubuhku serasa dibebani. Marilah, mari duduk di dekatku. Saksikanlah insahnya cahaya matahari saat tenggelam ini. Bagai sebuah lukisan yang dikanvaskan oleh Sang Maha Pencipta. Nikmailah indahnya, karena sesaat lagi kita akan dihadapkan pada keindahan yang lain, keindahan malam saat bintang-bintang menghiasi pada gelapnya. Jangan kamu katakan kalau kamu takut kalau gelap melingkupi kita. Bukankah hanya di gelap malamlah kita bisa menikmati purnama dan di gelap malam pula bintang-bintang bisa memberi untaian cahayanya. Sekarang, marilah kita mulai perbincangan kita ; “Masihkah kamu ingat apa yang kita temui di sepanjang perjalanan kita tadi? Apakah kamu menikmati warna-warna cerah dan menghirup wangi bunga di sepanjang sisi jalan setapak tadi? Ataukah kamu

Self Reminder

Bismillahirrahmanirrahim.. “ Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerh yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”   (Q.S. Al-A’raf (7) : 56-58) ”Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dengan

Belajar Ilmu Agama

HUKUM SHALAT TARAWIH BERJAMA'AH Perbedaan pendapat mengenai tatacara pelaksanaan Tarawih memang cukup banyak. Mulai dari perbedaan jumlah raka’atnya, bacaan-bacaannya, bahkan ada sebagian yang masih khilaf tentang  masyru’iyahnya   shalat Tarawih ketika dikerjakan berjama’ah seperti umumnya yang terjadi sekarang ini. Setiap shalat sunnah punya aturan sendiri-sendiri, termasuk dalam hal apakah dilakukan dengan berjamaah atau tidak. Sebagian shalat sunnah harus dikerjakan dengan cara berjamaah, seperti shalat Idul fithri, shalat Idul Adha, shalat Istisqa', shalat Khusuf dan shalat Kusuf. Sebagian lainnya tidak diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, misalnya shalat sunnah  rawatib qabliyah  dan ba'diyah , shalat  tahiyatul masjid , shalat  dhuha , shalat lail dan seterusnya. Shalat-shalat ini dahulu dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan sendirian ( munfarid ), tidak dengan berjamaah. Namun ada pula sebagian shalat yang boleh saja dikerjakan sendiri sendi