Maidina Afaf

Assalamualaikum. Calon suamiku, apa kabar? Aku tahu kamu pasti baik-baik saja. Boleh aku memanggilmu Abi? Ayah? Atau.. terserah kamu saja enaknya bagaimana. Calon suamiku, kadang aku berpikir sedang apakah dirimu saat ini? Dimana kamu saat ini? Sudahkah kamu melaksanakan shalat lima waktu? Calon suamiku. Semoga cinta yang Allah berikan pada masing-masing hati kita itu adalah cinta yang sangat terindah. Cinta yang menyatukan kita pada perbedaan, kebersamaan dan kebahagiaan! Cinta yang menjadikan kita abadi didalam Surga. Calon suamiku. Jujur, sangatlah aku merindukanmu. Tapi aku harus ikhlas menunggu kamu datang menjemputku dengan ikatan abadi. Calon suamiku, percayalah. Aku mencintaimu, walau cintaku hanya terbaik untuk Allah. Jangan pernah cemburu pada Allah, tenang saja justru Allah yang akan melindungi cinta kita. Calon suamiku.. Jaga dirimu baik-baik dimanapun kamu berada. Akupun disini senantiasa menjaga kehormatan dan kesucian hati dan diriku, Insya Allah seperti namaku

Aku telah berjalan terlalu jauh kedalam langkahmu. aku telah menyongsong mentari berhujat namamu. aku mengikuti semua tentangmu dalam setiap jejakmu. aku mentari tanpa cahaya yang tak pernah kau tahu, keberadaannya dan keadaannya. ingin sekali aku mengatakan namamu disini, dicatatan hati yang tak pernah kau peduli. aku rasakan semua gelisah dimatamu saat menatapku. katakanlah semuanya! dan aku akan membaca apa isinya. kau tersenyum namun tak ingin tahu apa artinya. kau acuh pada segalanya yang membuatmu bahagia. maaf aku selalu menggunakan namamu dalam setiap cerita yang kutulis ujung do'a. untukmu! tak perlu kau tanyakan lagi. kau cukup tersenyum jika kau tahu ini untukmu. asa, rasa, rindu, gelisah dan penantian. gapailah sayapmu sekarang, walau tanpaku. aku menunggu sayapmu patah dalam harapku. aku akan mengembalikan sayap patahmu dalam ketulusan rasa. mengembalikan rindu yang dulu tidak pernah kau tunggu. aku ingin menyebut namamu, tapi.......??? sudahlah, cuku